24.5.10
PETUA KEJAYAAN DALAM HIDUP
"To Give Anything Less Than Your Best Is To Sacrifice The Gift"
Apa Kesempatan Di Sebalik Waktu
Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah irama yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai kejayaan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga.
Kejayaan Adalah Buah Kesabaran
Apabila anda terpesona pada keselesaan yang diberikan oleh kejayaan, anda mungkin lupa untuk terus berusaha. Namun, bila anda terkagum pada ketegaran seseorang dalam berusaha, anda akan mendapat tenaga kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tidak ada jalan pintas untuk mencapai sebuah kejayaan. Tak ada harga diskaun untuk sebuah kejayaan. Anda perlu berusaha dan terus berusaha. Pohon besar mampu menahan terjangan badai kerana memiliki batang dan akar yang kukuh. Belasan tahun diperlukan untuk menumbuhkanya dan melatih kekuatannya. Bulan demi bulan hujan menguatkan jaringan pokoknya. Tahun demi tahun, pohon-pohon besar lain melindunginya dari terpaan hujan. Tidak ada hitungan malam untuk memacakkan sebatang pokok yang tegar. Tak ada hitungan siang untuk menumbuhkan akar yang kekar mencengkeram bumi. Hanya dengan kesabaranlah anda dapat meraih kejayaan. Tumbuhkan kesabaran bukan sekadar inginkan kejayaan sekelip mata.
Di Sebalik Satu Kegagalan
Bila anda mencari alasan untuk satu kegagalan, anda pasti menemui banyak alasan dengan mudah. Namun, alasan tetaplah alasan. Ia takkan mengubah kegagalan menjadi satu kejayaan. Kerapkali, alasan serupa dengan pengingkaran. Semakin banyak alasan timbul, semakin besar pengingkaran pada diri kita sendiri. Ini sebenarnya menjauhkan anda dari kejayaan, sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi satu kegagalan. Mulalah bertindak untuk meraih kejayaan. Belajarlah dari pelombong yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliter-liter tanah keruh dari sungai. Disaringnya lumpur dari pasir. Ia sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari kebaikan di celah-celah kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya.